Subang, 21 Oktober 2025 — Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui program UPLAND Project (The Development of Integrated Farming System in UPLAND Areas) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Penguatan Korporasi Petani dan Bisnis serta Pelatihan Petani Lima Komoditas Baru yang melibatkan dua wilayah, yaitu Kabupaten Subang dan Kabupaten Cirebon.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Selasa hingga Kamis, 21–23 Oktober 2025, bertempat di Hotel Laska Subang. Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat kapasitas kelembagaan petani, meningkatkan daya saing usaha tani, serta mendorong terbentuknya korporasi petani yang mandiri dan berorientasi bisnis.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang, dengan sambutan hangat dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon yang menyampaikan pentingnya sinergi antarwilayah dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas komoditas unggulan daerah.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon menegaskan bahwa melalui program ini diharapkan para petani dapat mengembangkan kemampuan manajerial dan kewirausahaan, sehingga tidak hanya produktif dalam aspek budidaya, tetapi juga mampu mengelola hasil pertanian secara berkelanjutan dan bernilai ekonomi tinggi.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yang memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan UPLAND Project sebagai salah satu program strategis nasional dalam meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah dataran tinggi.

Pelatihan ini berfokus pada penguatan korporasi petani dan pengembangan lima komoditas baru, di antaranya nanas, manggis, kopi, pisang, dan cabai, yang menjadi unggulan di wilayah Subang dan Cirebon. Melalui pelatihan ini, peserta memperoleh materi tentang sistem pertanian terintegrasi, manajemen usaha tani, penguatan kelembagaan ekonomi petani, serta strategi pemasaran hasil pertanian berbasis korporasi.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan terbentuk petani-petani yang tangguh, berdaya saing tinggi, dan mampu membangun kemitraan usaha yang berkelanjutan untuk mendukung terwujudnya pertanian maju, mandiri, dan modern.