KEGIATAN TARUNA TANI KABUPATEN CIREBON
Taruna Tani adalah kelompok tani yang sebagian besar anggotanya adalah anak muda atau karang taruna. Tujuan dibentuknya Taruna Tani adalah untuk meregenerasi para petani yang sudah tua, agar kelak dapat meneruskan perjuangan para petani. Sedangkan kelompok taruna tani adalah kelompok tani muda milenial karena semua kelompok tersebut kebanyakan personilnya anak-anak muda atau karang taruna.
Kegiatan ini dilaksanakan di Taruna Tani Salapada Desa Bunder Kecamatan Susukan, dengan Tema "Untung Besar Budidaya Melon Hidroponik". Kegiatan ini dihadiri oleh PPL (Penyuluh Pertanian Lapngan) BPP Susukan dan 40 Petmil (Petani Milenial) yang tergabung dalam Tatuna Tani Kabupaten Cirebon, serta Penyuluh Kabupaten Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon. Khotibul Umam yang merupakan narasumber sekaligus pemilik Melon Hidroponik menyampaikan tentang bagaimana Budidaya Melon Hidroponik.
Hidroponik merupakan budidaya dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman. Greenhouse yang merupakan bangunan yang dibuat untuk meminimalkan resiko kerusakan dalam budidaya tanaman baik dari cuaca maupun hama penyakit. Media tanam yang digunakan yaitu, Cocopeat yang merupakan limbah serabut kelapa, Sekam bakar, Rockwooll, hydroton yang merupakan lempung yang dipanaskan. Ujarnya.
Sistem Hidroponik Buah yang digunakan yaitu dengan menggunakan:
1. Sistem Drip/Fertigasi yaitu tanaman diberikan tetesan air dan nutrisi melalui selang PE yang langsung diserap. Pada umumnya pemberian nutrisi terbagi kedalam beberapa frekuensi dan menggunakan timer.
2. Dutch Bucket yaitu tanaman dalam wadah (Bucket/ember) yang berisi media (Hydroton/rockwool) yang diberikan tetesan nutrisi (Volume dan waktu tertentu) dan tersirkulasi melalui tandon.
3. NFT (Nutrient Film Tehnique) yaitu, sistem hidroponik dimana akar tanaman tumbuh pada lapsan nutrisi dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen yang cukup.
Tahapan Penanaman Melon Hidroponik :
1. Persiapan yaitu pembangunan GH berfungsi untuk menghindai dan memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta kondisi lingkungan yang dikehendaki dalam memelihara tanaman.
2. Penanaman yaitu penanaman dilakukan ketika bibit sudah berumur 7-10 HSS.
3. Perawatan yaitu, 0-21 hst (pemberian lanjaran berupa tali & kontrol hama), 22-28 hst (polinasi pada cabang ke-7 s/d 10), 29-35 hst (seleksi buah, 36-65 hst (kontrol hama), 65-80 hst (panen buah)
4. Pemanenan dan Pemasaran yaitu pemasaran/promosi dilakukan h-7 melalui sosial media dengan sistem pembeli panen sendiri & delivery
BIAYA INVESTASI
Biaya investasi seperti saprodi yaitu sekitar Rp. 38.600.000
BIAYA PRODUKSI PERMUSIM TANAM
Biaya tetap : Rp. 1.480.000
Biaya Variabel : Rp. 1.062.000
Total Biaya Produksi : Rp. 2.542.000/230 = Rp. 11.052,173
ANALIS KEUNTUNGAN
Produksi : setiap tanaman melon hidroponik bisa menghasilkan 1,3-2kg buah
Harga Jual : Harga melon Rp. 30.000 per kg
Pendapatan : Jika menanam 230 tanaman dan setiap tanaman menghasilkan 1,4 kg buah, pendapatan total bisa mencapai Rp. 9.660.000
Keuntungan : Rp 9.660.000 - Rp. 2.542.000 = 7.118.000/musim
Selain itu, tempat budidaya melon hidroponik ini juga sering dijadikan kunjungan dari instansi pemerintahan dan pelajar yang ingin budidaya melon hidroponik dan sebagai salah satu tempat study banding.